LSD (Lysergic Acid Diethylamide

Dikutip dari Tempo.co pada Selasa malam, 20 Januari 2015 telah terjadi tabrakan maut di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dalam kejadian ini dikabarkan empat orang tewas ditempat. Polisi pun menetapkan Christopher Daniel Sjarif, 23 tahun, sebagai tersangka dalam kasus tabrakan maut tersebut. Belakangan, polisi juga menemukan fakta bahwa Christopher menggunakan narkotika jenis Lysergic Acid Diethylamide atau LSD. Berikut pemaparan singkat tentang LSD. 

 Apa Itu LSD? Lysergic Acid Diethylamide (LSD), pertama kali disintesis pada tahun 1938 oleh Albert Hoffman, merupakan suatu narkotika halusinogen yang sangat kuat, obat ini bersifat psikedelik dari keluarga ergolina. Diperkenalkan oleh Sandez Laboratories (Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947 dan segera menjadi obat terapi yang nampak menimbulkan harapan besar. 

LSD dibuat dari asam lisergat, yang ditemukan dalam ergot, jamur yang tumbuh pada gandum dan biji-bijian. LSD diproduksi dalam bentuk kristal dan kemudian dicampur dengan bahan pengisi, atau diencerkan sebagai cairan untuk produksi dalam bentuk ingestible. LSD tidak berbau, tidak berwarna dan memiliki rasa sedikit pahit. 

LSD dijual dalam bentuk tablet (biasanya tablet kecil yang dikenal sebagai microdot), pada gula batu, dalam kotak tipis gelatin (biasanya disebut sebagai jendela kaca), dan yang paling sering, seperti kertas tinta (lembar kertas penyerap yang direndam di atau diresapi dengan LSD, ditutupi dengan desain warna-warni atau karya seni, dan berlubang 1¼ inci persegi, dosis tunggal. 

Dosis tunggal LSD berkisar antara 100-500 mikrogram. Jumlah tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir. LSD relatif bersifat tidak adiktif, dan toksisitas rendah. LSD banyak dikenal atas efek psikologisnya yang menyebabkan tertutup/terbukanya mata, perasaan distorsi waktu, kematian ego dan pergeseran kognitif yang dalam. 

Efek Penggunaan LSD Efek penggunaan LSD tidak dapat diprediksi. Biasanya, efek yang muncul pertama kali akan terasa pada 30 sampai 90 menit setelah pemakaian. Pengguna akan mengalami perubahan mood yang drastis, merasakan beberapa perbedaan emosional dalam waktu yang bersamaan, atau perubahan emosional ke yang lainnya dengan sangat cepat. Jika digunakan dalam dosis yang cukup besar, obat ini akan menghasilkan delusi atau halusinasi visual. Efek fisik meliputi pupil yang melebar, suhu tubuh tinggi dan berkeringat, mual dan kehilangan nafsu makan, peningkatan gula darah, jantung dan tekanan darah, sulit tidur, mulut kering dan tremor, kontraksi rahim, hipotermia, tegaknya bulu roma dan cengkeraman rahang. Pengguna juga dapat menderita gangguan yang mendalam dan persepsi waktu, dengan persepsi yang menyimpang dari ukuran dan bentuk benda, gerakan, warna, suara, sentuhan dan citra tubuh sendiri. Sensasi mungkin nampak “menyeberang” memberikan perasaan mendengar warna dan melihat suara. Perubahan ini bisa membuat ketakutan dan kepanikan. 

Beberapa pengguna LSD juga mengalami keparahan, seperti pikiran dan perasaan yang menakutkan, takut kehilangan kendali, takut kegilaan dan kematian. Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan keadaan fuga disosiatif pada orang-orang yang mengonsumsi beberapa jenis antidepresan tertentu seperti garam litium dan trisiklik. Pengalaman dengan LSD disebut sebagai “perjalanan” dan efek samping akut dari LSD disebut “perjalanan buruk”. Keadaan yang lama, dengan efek dosis yang lebih tinggi yang berlangsung selama 10 sampai 12 jam. 

Bahaya Kesehatan Dibawah pengaruh LSD, kemampuan untuk membuat penilaian yang masuk akal dan melihat bahaya umum menjadi terganggu, membuat pengguna rentan terhadap cedera, yang bisa berakibat fatal. Setelah penggunaan LSD, pengguna mungkin menderita kecemasan yang akut atau depresi, dan juga mungkin mengalami kilas balik/flashback, efek kambuh dari LSD berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan setelah pemakaian dosis terakhir. Sebuah kilas balik terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan atau tanda-tanda sebelumnya, biasanya terjadi pada orang yang mengalami halusinogen kronis atau memiliki masalah kepribadian. Orang sehat yang menggunakan LSD terkadang juga mengalam kilas balik atau flashback. Pengalaman buruk dan kilas balik hanyalah sebagian dari efek penggunaan LSD. Pengguna LSD juga dapat bermanifestasi psikosis yang relatif tahan lama, seperti skizofrenia atau depresi akut. LSD menghasilkan toleransi kepada penggunanya, sehingga beberapa pengguna yang memakainya berulang kali harus memakai dosis yang semakin tinggi untuk mencapai keadaan mabuk yang sebelumnya pernah mereka alami. Ini merupakan praktek yang sangat berbahaya, mengingat bahwa obat ini sangat tidak dapat diprediksi. Hindari penggunaan obat-obatan terlarang. Jagalah badan dan pikiran tetap sehat dan fokus agar keselamatan dan kesehatan kerja terjaga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curriculum Vitae

Rahasia Sebuah Rasa

Rahasia Sebuah Rasa